Jumat, 06 Mei 2016

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN I ST-AG BR


A

PRINSIP KOMUNIKASI

   
                      
1.    Komunikasi hanya bisa terjadi bila terjadi pertukaran pemgalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi
2.    Jika daerah tumpang tindih menyebar menutupi lingkaran A atau B menuju terbentunya suatu lingkaran yang sama maka makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena (efektif)
3.    Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing maka komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinan komunikasinya gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
4.    Kedua lingkaran tidak akan saling menutup secara penuh (100%) karena dalam konteks komunikasi tidak pernah ada manusia diatas dunia ini persis 100% yang memiliki sifat, perilaku, karakter yang persis sama sekalipun 2 manusia dilahirkan secara kembar.

TIPE KOMUNIKASI
1.    Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa,  pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi diluar maupun di dalam diri seseorang.
Objek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah mendapat rangsangan dari pancaindra yang dimilikinya. Hasil kerja dari proses pemikiran tadi setelah di evaluasi pada gilirannya akan memberi pengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang dihadapakan  pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untasi ung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri.
2.    Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)
Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979).
Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dibedakan atas 2 macam yakni komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat dilakukan dalam 3 bentuk yakni percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara 3 orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena :
1.    Anggota-anggota terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka.
2.    Pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi.
3.    Sumber dan penerima sulit diidentifikasi
3.    Komunikasi publik (public communication)
 Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak. Adapun namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di khalayak yang lebih besar.
Salah satu ciri yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan disiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya.
Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila dilihat dari pesannys yang terbuka. Tetapi terdapat beberapa kasus tertentu dimana pesan yang disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu, misalnya pengarahan, santiaji, diskusi panel, seminar dan rapat anggota. Karena itu komunikasi publik bisa disebut komunikasi kelompok bila dilihat dari segi tempat dan situasi.
4.    Komunikasi massa (mass communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televise, surat kabar, dll.
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, komunikasi massa memiliki cara tersendiri. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usaha, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan  baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar, misalnya melalui program interaktif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar