PRINSIP
KOMUNIKASI
1. Komunikasi hanya
bisa terjadi bila terjadi pertukaran pemgalaman yang sama antara pihak-pihak
yang terlibat dalam proses komunikasi
2. Jika daerah
tumpang tindih menyebar menutupi lingkaran A atau B menuju terbentunya suatu
lingkaran yang sama maka makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi
yang mengena (efektif)
3. Tetapi kalau
daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran
atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-masing maka komunikasi yang terjadi
sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinan komunikasinya gagal dalam menciptakan
suatu proses komunikasi yang efektif.
4. Kedua lingkaran
tidak akan saling menutup secara penuh (100%) karena dalam konteks komunikasi
tidak pernah ada manusia diatas dunia ini persis 100% yang memiliki sifat,
perilaku, karakter yang persis sama sekalipun 2 manusia dilahirkan secara
kembar.
TIPE KOMUNIKASI
1.
Komunikasi
dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
Komunikasi
dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri
individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi arti
terhadap sesuatu objek yang diamatinya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam
bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi
manusia, baik yang terjadi diluar maupun di dalam diri seseorang.
Objek yang
diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah mendapat
rangsangan dari pancaindra yang dimilikinya. Hasil kerja dari proses pemikiran
tadi setelah di evaluasi pada gilirannya akan memberi pengaruh pada
pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang.
Dalam proses
pengambilan keputusan, sering kali seseorang dihadapakan pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam
ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama
dalam mempertimbangkan untasi ung ruginya suatu keputusan yang akan diambil.
Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intrapersonal atau
komunikasi dengan diri sendiri.
2.
Komunikasi antar
pribadi (interpersonal communication)
Komunikasi
antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi yang berlangsung
antara 2 orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne
Pace (1979).
Menurut
sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dibedakan atas 2 macam yakni
komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung
antara 2 orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat dilakukan
dalam 3 bentuk yakni percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan berlangsung
dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi
yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara sifatnya
lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang
lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung
antara 3 orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling
berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan
dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena :
1. Anggota-anggota
terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka.
2. Pembicaraan
berlangsung secara terpotong-potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam
kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pembicara tunggal yang
mendominasi situasi.
3. Sumber dan
penerima sulit diidentifikasi
3.
Komunikasi
publik (public communication)
Komunikasi publik biasa disebut komunikasi
pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan
komunikasi khalayak. Adapun namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses
komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap
muka di khalayak yang lebih besar.
Salah satu ciri
yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak
berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan disiapkan lebih awal. Tipe
komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah
umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya.
Ada kalangan
tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila
dilihat dari pesannys yang terbuka. Tetapi terdapat beberapa kasus tertentu
dimana pesan yang disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu,
misalnya pengarahan, santiaji, diskusi panel, seminar dan rapat anggota. Karena
itu komunikasi publik bisa disebut komunikasi kelompok bila dilihat dari segi
tempat dan situasi.
4.
Komunikasi massa
(mass communication)
Komunikasi massa
dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya
dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui
alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televise, surat kabar, dll.
Dibandingkan
dengan bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, komunikasi massa memiliki cara
tersendiri. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari
segi usaha, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan. Pesan
komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat
terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu
cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi maka umpan
balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar, misalnya
melalui program interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar