Jumat, 06 Mei 2016

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN



MODEL KOMUNIKASI
1.    PENGERTIAN MODEL
Model ialah suatu gambaran yang sistematis dan abstrak, di mana menggambarkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari sebuah proses (book, 1980).
Ada juga yang menggambarkan model sebagai cara untuk menunjukan sebuah objek, dimana di dalamnya dijelaskan kompleksitas suatu proses, pemikiran, dan hubungan antara unsure-unsur yang mendukung.
Model dibangun agar kita dapat mengindentifikasi, mengambarkan atau mengategorisasikan komponen-komponen yang relavan dari suatu proses. Sebuah model dapat dikatakan sempurna, jika ia mampu memprlihatkan semua aspek-aspek yang mendukung terjadinya sebuah proses. Misalnya dapat melakukan spesifikasi dan menunjukan kaitan antara satukomponen-komponen lainnya dalam suatu proses,serta keberadaannya dapat ditunjukan secara nyata.
2.    Model komunikasi
Secara garis besar model komunikasi dapat dibedakan atas 2 macam yakni model operasional dan model fungsional. Model operasional menggambarkan proses dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan operasional, baik terhadap luaran maupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi jalannya suatu proses. Sementara itu model fungsional berusaha mensfikisikan hubungan-hubungan tertentu diantara berbagai unsur-unsur dari suatu proses serta menggeneralisasinya menjadi hubungan-hubungan baru.
Model komunikasi di buat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi dan juga untuk memilah bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan manusia.
a.    Model analisis dasar komunikasi
Model ini dinilai sebagai model klasik atau model pemula komunikasi yang dikembanngkan sejak aristoteles, Lasswell, dan Shannon dan weaver.
1.    Aristoteles
Model ini belum menempatkan unsur media dalam proses komunikasinya.

2.    Harold D. Lasswell
Model komunikasi ini dikenal dengan nama formula Laswell (1948)

3.    Claude E. Shannon

Sumber informasi (information source) memproduksi sebuah message untuk dikomunikasikan. Pesan tersebut dapat terdiri dari kata-kata lisan atau tulisan, music, gambar, dll. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi isyarat (signal) yang sesuai bagi saluran yang akan digunakan. Saluran (channel) adalah media yang menyalurkan isyarat dari pemancara kepada penerima (receiver). Dalam percakapan sumber informasi adalah benak (brain)  pemancar adalah mekanisme suara yang menghasilkan isyarat, saluran (channel) adalah udara.
b.    Model proses komunikasi
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, dimana pesan ditransmit melalui proses encoding dan decoding.

Para peserta menurut  model komunikasi interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunya kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interaksional adalah umpan balik (feedback) atau tanggapan terhadap suatu pesan.

c.    Model komunikasi partisipasi
D. Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan sibernik. Teori sibernik melihat komunikasi sebagai suatu sistem dimana semua unsur saling bermain dan mengatur dalam memproduksi luaran.
Model komunikasinya bersifat memuasat yang terjadi dari pertukaran informasi yang melingkar. Dimana proses komunikasinya dimulai “dan kemudian…” yang mengingatkan kepada kita bahwa sesuatu telah terjadi sebelum kita mengalami suatu kejadian.

Pelaku A mungkin saja mempertimbangkan kejadian ini atau sebaliknya sebelum ia melakukan komunikasi (11) dengan B. informasi yang terciptakan dan dikirim oleh A tadi. Kemudian di persepsikan oleh B. Reaksi B terhadap informasi tersebut dilanjutkan (12) sebagai informasi baru kepada A, lalu dikirim lagi (13) kepada B dengan topik yang sama. B yang menerima informasi ini, kemudian melanjutkan (14) sampai keduanya mencapai kesamaan pengertian terhadap objek yang dibicarakan itu.
Dalam komunikasi memuasat, setiap pelaku berusaha menafsirkan informasi yang diterimanya dengan baik-baik saja. Dengan demikian, pelaku komunikasi bisa menyampaikan pikirannya dengan baik kepada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar